Breaking News
Loading...

NC KUA BALAI

NC NASIONAL

Random Post

Recent Post

Selasa, 09 Februari 2016
no image https://vip.bitcoin.co.id/ref/tahirsag
Minggu, 24 Agustus 2014
no image

Layanan

  •     PENCATATAN NIKAH/RUJUK
  •     BIMBINGAN BP-4
  •     REKOMENDASI PINDAH NIKAH
  •     KONSULTASI KELUARGA
  •     LEGALISASI KUTIPAN AKTA NIKAH
  •     DUPLIKASI AKTA NIKAH
  •     MASALAH HUKUM ISLAM
  •     PEMBUATAN AKTA IKRAR WAKAF
  •     KONSULTASI HAJI dan UMROH
  •     KONSULTASI KEMASJIDAN
  •     KONSULTASI PRODUK HALAL
  •     KONSULTASI KEMITRAAN UMAT
  •     PENGUKURAN ARAH KIBLAT 
    

    PROSEDUR / TATA CARA PENCATATAN NIKAH 
  1. CATIN (Calon Pengantin) datang ke KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Balai Kab Sanggau untuk mengisi  formulir pendaftaran Nikah yang disediakan oleh KUA.
  2. Waktu pendaftaran minimal 10 hari kerja sebelum pelaksanaan Akad Nikah.
  3. Membawa Surat Keterangan untuk Nikah (Model N1), Surat Keterangan Asal-usul (Model N2), Surat Persetujuan mempelai (Model N3), Surat Keterangan tentang Orang Tua (Model N4), dan Surat Pemberitrahuan Kehendak Nikah (Model N7) dari Kantor Desa/Kelurahan setempat.
  4. Membawa bukti Imunisasi TT.1 bagi CATIN wanita dari Puskesmas/Rumah Sakit setempat.
  5. Membawa Foto Copy KK (Kartu Keluarga), KTP dan Akte Kelahiran.
  6. Membawa Surat izin dari orang tua (Model 5) bagi yang belum berusia 21 tahun.
  7. Membawa. Surat Izin pengadilan apabila tidak ada izin orang tua / wali (bagi yang belum berusia 21 tahun).
  8. Membawa   Surat Keterangan Kematian (Model N6) bagi janda/duda yang ditinggal mati oleh suami/isterinya dengan dilampiri Akta Kematian atau Surat Keterangan Kematian suami/isteri yang ditanda tangani oleh Kepala Desa/ Lurah atau pejabat berwenang yang menjadi dasar pengisian Model N6.
  9. Membawa   Dispensasi dari pengadilan bagi calon suami yang belum berumur 19 tahun dan bagi calon isteri yang belum berusia 16 tahun.
  10. Membawa   Surat izin dari atasan / kesatuan jika CATIN adalah anggota TNI/POLRI.
  11. Membawa   Surat izin pengadilan bagi suami yang hendak beristeeri lebih dari seorang.
  12. Membawa   Akta Cerai atau Kutipan Buku Pedaftaran Talak/Cerai bagi  bagi mereka yang perceraiannya terjadi sebelum berlakunya Undang-undang No. 07 Tahun 1989.
  13. Membawa Fotocopy Buku Nikah orang tua calon istri
  14. Membawa Fotocopy Ijazah Terakhir
  15. Membawa  Surat ganti nama bagi warga Negara Indonesia keturunan.
  16. Pas Foto berwarna background biru Ukuran 2X3 sebanyak 8 lembar.
  17. Pas Foto berwarna background biru Ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar.
  18. Pas Foto berwarna background biru Ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.
  19. CATIN (Calon Pengantin) wajib mengikuti kursus Calon Pengantin (SusCatin).
  20. Membayar Biaya  Pencatatan Nikah.
  21. Pelaksanaan Akad Nikah dipimpin oleh PPN (Pegawai Pencatat Nikah) atau Penghulu.
  22. PPN/Penghulu menyerahkan Buku kutipan Akta Nikah kepada Calon Pengantin sesaat setelah Akad Nikah.
Senin, 14 Mei 2012
no image
IMAN DAN PERINTAH UNTUK MEMPERHATIKAN WAKTU














Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.

   Dengan segenap kejernihan hati dan rasa penyerahan diri yang tulus dan murni , marilah pada kesempatan yang baik ini kita senantiasa memperbanyak bersyukur kepada Allah atas segala limpahan Rahmat dan nikmat-Nya, baik itu nikmat yang berupa kesehatan jasamani, panjang usia, kesempatan, lebih-lebih nikmat yang berupa Iaman dan Islam. Karena tanpa curahan rahmat dan nikmatnya, takmungkin kita bias melangkahkan akaki menuju panggilannya, yakni menunaikan iabadah sholah Jum’at siang ini karena itu sekali lagi kami mengajak  seluruh hadirin jamaah Jum’at marilah kita memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT .
Tak lupa pula, kami juga berwasiat kepada diri kami khususnya dan kepada hadirin jamaah Jum’at pada umumnya, marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan kualitas taqwallah, dengan jalan menjalankan segala apa yang diperintahkanNya, dan menjahui apa yang dilarangNya. Dan marilah dengan Taqwallah itu, kita tanamkan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk selalu berintropeksi diri, meneliti kekurangan-kekurangan pada waktu yang telah lewat serta mengingat-ingatkan kesalahan-kesalahan apa yang telah kita perbuat. Karena baigaimanapun juga, kehidupan yang di putar oleh waktu ini akan terus berjalan ketempat tujuan, dan tak akan pernah kembali seperti hari-hari yang telah dilaluinya kalau kita tidak mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, maka kita termasuk golongan orang-orang yang rugi di dunia, juga rugi diakhirat nanti. Apalagi saat ini, kita hendak menyongsong datangnya tahun Baru Hijriyah yang berarti bahwa umur kita kian bertambah dan semakin mendekati ajal.

Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia.
Waktu adalah milik manusia yang paling berharga. Ia laksana pedang yang kalau kita tidak mempergunakannya, maka pedang tersebut  akan memutus leher kita, bahkan karena pentingnya masalah waktu ini, samapai-sampai didalam Al-Quran Allah SWT. Banayak bersumpah dengan mempergunakan waktu marilah kita perhatikan Firman Allah Swt :
                            


Artinya. Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali  orang –orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan  nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menatapi kebenaran. (Qs. Al- ashar 1-3)


Dan juga firman Allah .



Artinya : demi waktu matahari sepenggalahan naik dan demi waktu malam apabila telah sunyi. (QS. Ad-duha 1-2)


Juga Firman Allah :



Artinya : Demi malam apabila menutupi cahaya siang dan apabila terang benderang (Qs.Al-Lail 1-2)

Masih banyak lagi firman Allah yang menerangkan betapa pentingnya memperhatikan waktu. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan waktu sebaik mungkin, sebab waktu apabila telah lewat, maka ia tidak dapat diharapkan kembali lagi. Berbeda dengan sesuatu benda yang telah hilang, mungkin masih bisah dapat ditemukan kembali. Bagi manusia yang berakal, menghadapi waktunya bagaikan orang kikir menghadapi harta bendanya yang mahal. Ia tidak akan mengsia-siakan sekejap pun terhadap sesuatu yang sedikit, apalagi yang banyak. Ia selalu menghitung setiap uang yang keluar harus mendaptkan untung yang  banyak. Bagi kita mausia muslim yang baik, menghadapi pergantian waktu yang terus bergulir ini, laksana seorang pedagang menghitung  laba dagannya di akhir  tahun. Ia selalu menghitung berapakah laba yang di  dihasilkan apakah mendaptkan untung atau  justru sebaliknya, mengalami kerugian? kalau misalnya ia mendapkan keuntungan maka pada tahun-tahun yang akan datang ia akan berusaha untuk meningkatkannya lagi. Akan tetapi jika ia mengalami kerugian maka ia akan berusaha mengadakan evaluasi, meneliti kekurangan apa yang telah ia lakukan sehingga mengalami kerugian. Dengan begitu, ia senantiasa berhati-hati dalam menjalankan dagangannya, supaya  pada tahun-tahun yang  akan datang, ia tidak kembali mngalami kerugian yang sama untuk kedua kalinya karena itu,
Hadirin jamaah jum’at yang berbahagia, dalam menghadapi pergantian tahun ini, marilah kita bersama-sama mengepaluasi diri kita masing, apakah pada hari-hari yang telah terlewati kita banyak mengalami kerugian dalam hal amal kebaikan kalau kita terjebak dalam kerugian, maka marilah kita berusaha dengan segenap daya upaya untuk tidak kembali mengalami kerugian tersebut dengan semakin meningkatkan amal ibadah dan pengabdian kita kepada Allah SWT. Dan jika seandainya, kita pada masa-masa lalu sudah banyak kebaikan yang telah kita lakukan, maka janganlah hal itu menjadikan kita lupa diri dan merasa tak perlu lagi memperbaiki diri. Namun, hendaknya  hal itu kita jadikan cambuk untuk selalu “ Fastabikul Khoirat” berlomba-lomba dalam kebaikan, berlomba-lomba untuk memperbanyak kebaikan dan kebajikan seta berlomba-lomba untuk meraih “Mardhatillah”.
Rassulullah Bersabda :





“Alamat atau tanda orang yang berbahagia ada 4 yaitu :
  1. Mengingat-ingat dosa yang telah lewat.
  2. Melupakan kebaikan yang telah lewat.
  3. Memandang orang yang lebih tinggi dalam urusan Agama.
  4. Memandang orang yang lebih rendah aterhadap aurusan dunia.

Hadirin Jamaah Jum’at yang dimuliakan  Allah SWT

Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita sadar bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, sebab waktu adalah umur kita. Perjalanan hidup yang kita lalui, baik masa yang lalu, masa kini, masa yang akan datang, tak lain merupakan akumulasi dari waktu yang berwujud umur dan kalau Allah SWT memanjangkan umur kita sekarang kita ini, maka sepantasnya kita berterima kasih serta bersyukur kepadaNya atas sisa umur yang masih tinggal dengan mempergunakannya untuk mengabdi kepadaNya dalam arti yang sebenar-benarnya mengabdi. Mengabdi untuk Allah dengan tulus ikhlas, disamping juga mengabdikan diri kepada masyarakat dengan harta maupun dengan pikiran yang kesemuanya berorientasi pada keridhaanNya.
Semakin bertambah umur kita setahun berarti semakin dekat pula kita kepada ajal dan kepada liang kubur. Karena itu hendaklah umur kita yang ada sekarang ini, kita pergunakan sebaik-baiknya sebelum datang ajal, sebelum umur kita bercerai dengan badan. Jangan sampai kita terlambat dan jangan pula kita terpedaya oleh tipu daya  syaitan, oleh kekayaan, oleh derajat yang mulia, serta oleh gemerlapnya dunia, sebab semuanya itu akan berakhir bila malaikat  maut datang menceraikan roh dari kita. Mari kita perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW :



“Sebaik-baik manusia ialah orang yang di beri umur panjang dan umur panjang itu ia pergunakan untuk mencari kebaikan-kebaikan, dan seburuk-buruk manusia ialah  orang yang di beri Tuhan umur panjang, tetapi umur panjang  itu ia pergunakan untuk kejelekan-kejelekan.”

Dan abda Nabi  yang lain :



”Barang siap yang sudah masuk umurnya 40 tahun, tetapi kebaikannya belum bisa mengalahkan kejahatannya, maka lemparkanlah ke dalam api neraka”.

   Dengan sabda Nabi tersebut diatas dapatlah kita mengambil perhatian dan keinsyafan supaya kita dapat menggunakan umur kita  dengan  sebaik-baiknya menurut apa yang telah digariskan oleh agama serta bertujuan untuk memperoleh ridha Allah SWT.
   Kita juga harus menyadari bahwa umur yang kita pakai saat ini nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Kita pergunakan untuk apakah umur kita itu. Apa kita habiskan untuk berbakti, menghambakan diri kepada-Nya, untuk melampiaskan hawa nafsu, selalu berbuat maksiat kepada-Nya. Semuanya pasti akan dipertanyakan oleh Allah Swt. Pada saat itu kita tidak bisa berbohong kepada-Nya. Sebab seluruh onggota badan kita menjadi saksi tentang apa dan untuk apa kita pergunakan umur yang sekian pulu tahun dikaruniakan Allah kepada kita. Jika ketika itu kita bisa mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah, maka kita boleh tersenyum bahagia lantaran kita akan dimasukan didalam sorga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Namun, jika kita tidak mampu mempertanggung jawabkannya, maka kita akan menemui penyesalan yang tidak berujung. Sebelum hal itu terjadi, maka marilah kita pergunakan karunia Allah yang berupa umur ini dengan semakin memperbanyak amal ibadah serta memperbanyak sedekah serta amal ibdah dan tidak lagi menumpuk dosa-dosa. Rasulullah bersabda yang artinya tidak akan tergeser sedikit pun jejak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga kepadanya telah dianjurkan 4 pertanyaan :

1.            Dari hal umurnya dimana dihabiskan.
2.            Dari hal ilmunya, untuk apa diamalkan
3.            Dari harta bendanya, dari mana ia memperolehnya dan untuk apa   dibelanjakannya.
4.            Dan dari hal pisiknya, untuk apa dipergunkan.

Hadirin jamaah jumat yang berbahagia.
         Bagi orang yang beriman kepada Allah, pasti mempercayai bahwa pada suatu saat yang ditentukan umur akan bercerai berai dari badan dan akan berpulang kerahmatullah untuk mempertanggung jawabkan umur tersebut dihadapan. Bila kepercayaan ini sudah tumbuh dan sudah menjadi keyakinan yang kuat, maka dengan sendirinya mereka akan berhati-hati sisa umur yang masih ada.
         Oleh karena itu, dengan memperingati tahun baru masehi dan tahun baru hijriah  yang sebentar lagi kita jelang, mari kita kembali merenungkan perjalan hidup yang kita lalui. Apakah rentang waktu yang sekian tahun terlewati, kita sudah mampu membuktikan diri sebagai hammba Allah yang baik  atau belum, jika suda, maka tiada jalan lain  bagi kita,  kecuali harus mengingatkan diri dengan semakin dekat kepada-Nya. Dan jika belum maka janganlah kita terus menerus terbuai oleh indah dunia, tetapi mari kita bersegerah duduk bersimpuh dihadapan-Nya saat malam telah larut seraya meratapi dan menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi.
   Sebagai akhir dari khutbah ini marilah kita berdoa kepada Alllah Swt, agar kita diberi kekuatan untuk menjalankan perintah-perintah-Nya, sekaligus kekuatan untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya pada sisa umur ini. Dan semoga pula Allah mengakhiri hidup kita dengan khusnul khtima,




‘Ya Allah, berilah penghabisan yang baik bagi umur kami dan janganlah Engkau hukum kami dengan penghabisan yang buruk, Amin, amin,amin YAA MUJIBBASSAILIN’



Selasa, 24 Januari 2012



 

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN BALAI KAB. SANGGAU
Alamat : Jln. Angkasa Puri No 41 Batang Tarang 78356
Pendidikan :
SDN 007 Desa Wajok Hilir Tahun 1987
MTs Al Hidayah Jungkat Tahun 1990
MAN II Pontianak Tahun 1993
STIS Pontianak Tamat Tahun 1998

Pengalaman Jabatan
Pada Tahun 2002 Di Tugas kan di  Kecamatan Nanga Belitang Kab Sanggau Sebagai Staf KUA

DEPARTEMEN  AGAMA KAB. SANGGAU
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATANBELITANG

Tahun 2003 Di mutasikan Ke Kecamatan Bonti Kab sanggau Sebagai Ka KUA Bonti
DEPARTEMEN  AGAMA KAB. SANGGAU
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN BONTI
Aamat : Jln. Kiai Sutadiansyah Bonti
 

Tahun 2009 Di mutasikan Ke Kecamatan Balai Kab. Sanggau Sebagai Ka KUA Balai
KEMENTERIAN AGAMA KAB. SANGGAU
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN BALAI
Aamat : Jln. Angkasa Puri No. 41 Batang Tarang 78356


Tahun 2015 Tgl 26 Februari di Mutasi Ke Kecamatan Kembayan Sebagai Ka KUA Kembayan sampai Sekarang
KEMENTERIAN AGAMA KAB. SANGGAU
KANTOR URUSAN AGAMA
KECAMATAN BALAI
Aamat : Jln. Raya Kembayan No 06 Telp (0564) 2032304 




Back To Top